UNTUK memberikan literasi pentingnya narasi perdamaian di dalam komunikasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial, Joint Fellows Indonesian King Abdullah bin Abdulaziz Intercultural and Interreligious Dialogue (KAICIID) bekerjasama dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC) mengadakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Narasi Alternatif dengan tema “Dari Hate Speech ke Love Speech : Mencegah Ujaran Kebencian Dengan Narasi Perdamaian” di Klabat Room, Hotel Ramedo, Makassar pada Sabtu dan Minggu (20-21 Maret 2021).

Kegiatan pelatihan offline yang menyasar kalangan mahasiswa di pulau Sulawesi ini diikuti oleh 18 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah.

Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini adalah : meningkatkan kesadaran pemuda dan masyarakat tentang menghindari ujaran kebencian dengan pendekatan hak asasi manusia; kehadiran generasi muda yang akan menjadi influencer media sosial dalam membangun narasi alternatif mengatasi intoleransi di dunia online; kasus ujaran kebencian, hasutan, dan kekerasan dengan pelaku muda berkurang; terbentuknya komunitas serupa lainnya dalam visi inklusif dan perdamaian; kerja sama antar lembaga agama dan sosial untuk memberdayakan generasi muda lintas agama untuk perdamaian; dan terciptanya keharmonisan antar agama.

Dalam pelatihan offline ini para peserta memperoleh materi : “Media Baru dan Teknologi sebagai Ruang Dialog” dan “Media sebagai Potensi Radikal : Dialog Agama sebagai Alternative Narrative” (Nur Almarwah), “Aktivisme Digital” dan “Kekerasan Berbasis Gender Online” (Siti Fuadilah), serta “Upaya Preventif Menangkal Hoaks”, “Etika Sosial Agama untuk Menangkal Ujaran Kebencian” dan “Stop Hate Speech To Love Speech”

Selain memperoleh beragam materi, dalam pelatihan ini para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi dan kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara pleno dengan pendampingan dari narasumber dan fasilitator.

Pelatihan offline yang berlangsung selama dua hari ini merupakan kelanjutan dari webinar series “Hate Speech” (Ujaran Kebencian) yang telah diadakan secara online sebanyak empat kali selama bulan Februari 2021.(*)

Sumber: sorotmakassar.com